1. Rahadil Hermana
Seorang desainer grafis asal Malang, Jawa Timur. Berkat pengaruh punk rock, hasil karya-karya desainnya banyak digunakan untuk kelompok-kelompok musik dan merek-merek pakaian diberbagai negara. Tidak hanya itu, gaya desainnya juga sangat detil dan banyak memainkan teknik pointilisme (titik-titik).
"Saya lahir dan dibesarkan di Indonesia yang memiliki banyak tradisi dan budaya unik. Semua inspirasi yang muncul dalam karya-karya saya berasal dari kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Itulah yang menjadi aspek terbaik dari hasil kreasi saya," ujar pria lulusan Desain Produk Institut Teknologi Sepuluhnopember itu pada Tutplus.com
Salah satu karyanya yang banyak diapresasi adalah karya yang berjudul Barong. Sebuah karya yang terinspirasi dari karakter mitologi dari Bali. Sebuah pulau Indonesia yang paling terkenal secara Internasional. Tidak hanya memiliki alam yang indah, Bali juga memiliki seni dan budaya yang unik.
Bodil, begitu dirinya akrab disapa, mengungkapkan bahwa banyak karya-karyanya dipengaruhi oleh tema-tema kultural selain juga musik punk yang banyak dia dengarkan. Sehingga tidak menutup kemungkinan dalam desainnya terjadi percampuran budaya dari seluruh dunia. Seperti budaya dari Cina, Jepang, India, Meksiko, Mesir dan tentunya Papua yang dari Indonesia.
"Saya tumbuh dewasa dan tinggal di Jakarta, sebuah ibukota yang memiliki diversitas (keanekaragaman) tinggi. Keanekaragaman tersebut tergambar dalam desain-desainnya yang menggambarkan banyak latar belakang budaya yang beragam," ujar perempuan lulusan Universitas Bunda Mulia, Jakarta Utara itu.
3. Junissa Bianda
Perempuan lulusan Universitas Pelita Harapan ini merupakan ilustrator yang berbasis di Jakarta. Karya-karyanya banyak berupa desain-desain karakter yang menceritakan keceriaan sehari-hari seperti hujan, ballet dan anak-anak.
Junissa mengungkapkan bahwa keberagaman budaya yang miliki Indonesia membuatnya mudah untuk mendapatkan banyak inspirasi, dan tentunya juga lebih banyak memberi ruang untuk berkembang. Menurutnya, kebanyakan cerita-cerita rakyat di Indonesia adalah untuk anak-anak, itulah mengapa banyak karya-karyanya ditujukan untuk anak-anak.
"Indonesia banyak mempengaruhi karya saya melalui cerita-cerita dan karakter yang saya pilih untuk projek-projek saya. Tanah air saya memiliki banyak cerita rakyat dan legenda yang ingin saya ceritakan ke banyak orang," ungkapnya.
4. Devina Puspitasari
Bodil, begitu dirinya akrab disapa, mengungkapkan bahwa banyak karya-karyanya dipengaruhi oleh tema-tema kultural selain juga musik punk yang banyak dia dengarkan. Sehingga tidak menutup kemungkinan dalam desainnya terjadi percampuran budaya dari seluruh dunia. Seperti budaya dari Cina, Jepang, India, Meksiko, Mesir dan tentunya Papua yang dari Indonesia.
"Saya tumbuh dewasa dan tinggal di Jakarta, sebuah ibukota yang memiliki diversitas (keanekaragaman) tinggi. Keanekaragaman tersebut tergambar dalam desain-desainnya yang menggambarkan banyak latar belakang budaya yang beragam," ujar perempuan lulusan Universitas Bunda Mulia, Jakarta Utara itu.
3. Junissa Bianda
Perempuan lulusan Universitas Pelita Harapan ini merupakan ilustrator yang berbasis di Jakarta. Karya-karyanya banyak berupa desain-desain karakter yang menceritakan keceriaan sehari-hari seperti hujan, ballet dan anak-anak.
Junissa mengungkapkan bahwa keberagaman budaya yang miliki Indonesia membuatnya mudah untuk mendapatkan banyak inspirasi, dan tentunya juga lebih banyak memberi ruang untuk berkembang. Menurutnya, kebanyakan cerita-cerita rakyat di Indonesia adalah untuk anak-anak, itulah mengapa banyak karya-karyanya ditujukan untuk anak-anak.
"Indonesia banyak mempengaruhi karya saya melalui cerita-cerita dan karakter yang saya pilih untuk projek-projek saya. Tanah air saya memiliki banyak cerita rakyat dan legenda yang ingin saya ceritakan ke banyak orang," ungkapnya.
4. Devina Puspitasari
Ilustrator yang satu ini tinggal di Surabaya, Hasil kreasinya banyak menggambarkan keceriaan dan mengandung unsur humor seperti kumis yang disematkan dalam beberapa karyanya.
Devina mengungkapkan bahwa dirinya mencintai budaya Indonesia dan karakter-karakternya. Dirinya juga ingin menjelajah tanah airnya untuk mengetahui budaya-budaya. Indonesia dengan budayanya yang sangat kaya, menurutnya harus disebarkan pada dunia. Itulah mengapa Devina membuat ilustrasi dengan gayanya sendiri untuk menyampaikan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. "Di Indonesia, setiap tempat memiliki budaya uniknya masing-masing. Saya belum menjelajahinya semua, namun saat ini budaya Bali dan Jawa yang menjadi favorit saya. Mungkin karena memang saya tinggal di sana," jelas Devina.
5. Kathrin Honesta
Perempuan lulusan Periklanan dan Desain Grafis dari The One Academy Malaysia ini merupakan ilustrator dan desainer grafis lepas yang saat ini tinggal di Jakarta. Dirinya yang sempat terlibat dengan sebuah agensi iklan terkenal di Malaysia banyak menghasilkan karya-karya yang penuh warna dan memiliki cerita yang mendalam.
Menurutnya, sebuah budaya merupakan esensi yang penting dalam sebuah negara. Sebab membutuhkan berabad-abad untuk membentuk budaya yang ada saat ini. Namun seberapa jauh budaya tersebut mempengaruhi karyanya, Kathrin mengaku dirinya lebih independen, sebab dirinya lebih banyak terbuka, banyak ingin tahu dan lebih suka berobservasi sebelum akhirnya mendapatkan inspirasi dan menuangkannya dalam sebuah karya.
Devina mengungkapkan bahwa dirinya mencintai budaya Indonesia dan karakter-karakternya. Dirinya juga ingin menjelajah tanah airnya untuk mengetahui budaya-budaya. Indonesia dengan budayanya yang sangat kaya, menurutnya harus disebarkan pada dunia. Itulah mengapa Devina membuat ilustrasi dengan gayanya sendiri untuk menyampaikan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. "Di Indonesia, setiap tempat memiliki budaya uniknya masing-masing. Saya belum menjelajahinya semua, namun saat ini budaya Bali dan Jawa yang menjadi favorit saya. Mungkin karena memang saya tinggal di sana," jelas Devina.
5. Kathrin Honesta
Perempuan lulusan Periklanan dan Desain Grafis dari The One Academy Malaysia ini merupakan ilustrator dan desainer grafis lepas yang saat ini tinggal di Jakarta. Dirinya yang sempat terlibat dengan sebuah agensi iklan terkenal di Malaysia banyak menghasilkan karya-karya yang penuh warna dan memiliki cerita yang mendalam.
Menurutnya, sebuah budaya merupakan esensi yang penting dalam sebuah negara. Sebab membutuhkan berabad-abad untuk membentuk budaya yang ada saat ini. Namun seberapa jauh budaya tersebut mempengaruhi karyanya, Kathrin mengaku dirinya lebih independen, sebab dirinya lebih banyak terbuka, banyak ingin tahu dan lebih suka berobservasi sebelum akhirnya mendapatkan inspirasi dan menuangkannya dalam sebuah karya.
No comments:
Post a Comment